Pembelajaran Berbasis Mobile
Kemajuan teknologi komunikasi telah banyak memberikan manfaatnya bagi kehidupan manusia. Handphone (HP) mampu menjembatani komunikasi jarak jauh, sehingga bukan suatu hambatan berkomunikasi atar individu. Penggunaan HP banyak membantu komunikasi antar individu dan bahkan antar kelompok dengan berbagai fasilitas/fitur maupun layanan jasa telekomunikasi termasuk di dalamnya fasilitas internet.
Penggunaan HP dalam dunia pendidikan merupakan sebuah pertanyaan yang menggerogoti pikiran kita sepertinya handphone hanya berguna untuk menyampaikan Short Message Service (SMS), mendengarkan musik, menonton tayangan audiovisual, dan game. Tak ada manfaat yang berarti sehingga harus dilarang untuk dibawa dan dipergunakan siswa di lingkungan sekolah. Seolah-olah HP memberikan dampak negative yang sangat signifikan.
Pada saat ini lembaga pendidikan telah berpacu mengembangkan pembelajaran berbasis teknologi informasi (TI), misalnya pembelajaran berbasis teknologi computer/laptop yang dilengkapi dengan sambungan internet, dengan kecepatan akses internet yang luar biasa sehingga model pembelajaran berbasis internet (e learning) menjadi unggulan tiap-tiap sekolah. Jangan lupa e learning juga memiliki dampak yang lebih besar dibanding HP. Laptop dilengkapi dengan piranti lunak memiliki kesamaan fungsi layaknya HP, dapat digunakan untuk merekam, menyimpan dan menampilkan kembali data yang berbentuk dokumen maupun audio visual.
Pembelajaran Berbasis Mobile Learning.
Perlu disadari makna dari sebuah pendidikan adalah menjawab tantangan dunia kerja yang akan di hadapi peserta didik. Pada kenyataanya justru dunia pendidikan terpasung oleh aturan-aturan yang tidak rasional, dimana perkembangan teknologi ditanggapi dengan kecurigaan yang berlebihan. bukankah teknologi merupakan jawaban di dunia kerja? Ambil saja contoh pada dunia perbankan. Pada dunia perbankan tidak lagi memberikan pelayanan secara manual tetapi sudah syarat dengan teknologi komunikasi, sebut saja penggunaan HP(Mobile) dalam bertransaksi. Pernahkah para pendidik(guru) mencobanya ?
Di tengah gencarnya berbagai produk teknologi pada saat ini, dunia pendidikan harus menyadari untuk kian mengakrabinya dan menjadikannya sebagai sumber inspirasi pembelajaran di sekolah sehingga memberikan energi kreatif yang mampu meningkatkan motivasi belajar siswa.
Contoh kecil,
Dalam pelajaran Biologi, ketika peserta didik melakukan observasi lingkungan siswa dapat merekam semua kegiatan tersebut dengan menggunakan HP dalam bentuk gambar maupun vedio. Data yang diperoleh siswa dengan piranti HP tersebut dapat dikolaborasi dengan teknologi lainnya misalnya laptop untuk dipresentasikan di depan kelas sehingga akan lebih mudah dipahami, menarik dan menggembiran. Bukankah model PAIKEM itu yang demikian ? Belum lagi untuk sekolah yang menerapkan model pembelajaran e learning, bukankah siswa dengan mudah mengaksesnya lewat HP ?
Alat komunikasi HP pada saat ini sudah bukan merupakan barang mewah, dan hampir sebagaian besar siswa SMA memilikinya. Keberadaan alat tersebut dapat dirasakan manfaatnya untuk menjalin komunikasi antar teman bahkan antar siswa dengan guru atau sebaliknya. Di lingkungan masyarakat benda tersebut merupakan bukan barang eksklusif , sesuatu yang biasa. Sudahkah Pendidik(guru) di SMS siswa untuk menanyakan materi pelajaran atau tugas dari pelajaran tertentu ?
Pornografi VS Mobile Learning.
Tidak dapat dipungkiri setiap kemajuan teknologi memiliki dampak negatif termasuk HP. Di sebagian lembaga pendidikan, HP dianggap memiliki dampak yang besar terhadap perilaku peserta didik. Pornografi adalah alasan klasik bagi sekolah yang melarang penggunaan HP di sekolah. Jika hal itu yang menjadi permasalahan bukankan Komputer/laptop juga memiliki resiko yang sama dengan HP ? pernahkah kita sadari bahwa media lainnya juga dapat memiliki fungsi turunan yang sama dengan HP ? misalnya kamera, handycam dan buku sekalipun.
Pokok permasalahan penyimpangan sosial yang diakibatkan oleh teknologi bukanlah terletak pada alat, melainkan terletak pada pengguna teknologi. Seiring dengan kemajuan teknologi bukankah kita telah mengembangkan kegiatan pembelajaran berkarakter ? Peserta didik yang berkharakter akan dapat memahami setiap tantangan dengan sikap dewasa dan bijaksana. Untuk itu selama kontrol sosial dan hukum yang kita miliki dapat kita tegakkan, pengaruh negatif teknologi dapat tereliminasi.
Tulisan ini saya buat sebagai bahan diskusi dan masukan dalam dunia pendidikan. Makasih buat :
1. Mr. Wasis
2. Bob Prabantoro
3. SMAN 3 Probolinggo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar