Kurs Valuta Asing
Setiap negara di dunia memiliki mata uang sendiri-sendiri, misalnya; Indonesia memiliki mata uang Rupiah, Singapura memiliki Dolar Singapura, Amerika memiliki Dolar Amerika dan seterusnya.
Pada kenyataan lain bahwa setiap negara memiliki hubungan perdagangan antara negara satu dengan negara lain atau bahkan masing-masing warga negara memiliki urusan dengan negara lain. Kita tahu bahwa salah satu syarat uang adalah diterima oleh masayarakat. Apabila masing masing negara memiliki mata uang sendiri-sendiri apa yang kan terjadi ? Nah disinilah fungsi kurs mata uang dalam rangka pertukaran mata uang asing. Untuk Memudahkan bagaimana cara menghitung Valuta Asing perhatikan ilustrasi berikut:
- Kurs Beli
Kurs yang dihitung pada saat pelaku pasar (bank, money changer) membeli valuta asing misalnya Yen, Dolar, Euro dan seterusnya.
- Kurs Jual
Kurs yang dihitung pada saat pelaku pasar (bank, money changer) memenjual valuta asing
Untuk mudahnya perhatikan contoh berikut:
Tuan Ahmad pulang dari Amerika dan membawa uang hasil kerjanya selama di Amerika sebesar US $ 1.000,00. Apabila Tuan Ahmad menukarkan uang tersebut dalam bentu Rupiah, berapa rupiahkan uang yang diterima Tuan Ahmad ?
Sebelum kita menjawab pertanyaan di atas kita harus mengetahui nilai kurs jual dan kurs beli. Misalnya kurs jualdan kurs beli seperti contoh di bawah ini :
Kurs Jual | Kurs Beli |
USD $ 1 = Rp 9.400,00 1 Riyal = Rp 2.500,00 | USD $ 1 = Rp 9.000,00 1 Riyal = Rp 2.100,00
|
Perhatikan : Tuan Ahmad memilikim mata uang asing (USD $). Maka sesuai dengan ketentuan maka kurs yang kita pakai adalah kurs beli ( Ingat bank/money changer membeli valuta asing)
Jadi Uang yang diterima oleh Tuan Ahmada adalah:
1.000,00 X 9.000 = 9.000.000,00 RP 9.000.000,00
Nilai kurs mata uang terhadap valuta asing tidak selamanya tetap kadang naik kadang turun hal ini dipengaruhi beberapa yaitu :
1. Kebijakan Pemerintah
Ada beberapa kebijakan pemerintah terhadap nilai tukar uang diantaranya adalah :
a. Devaluasi, yaitu kebijakan pemerintah untuk menurunkan nilai mata uangnya sendiri terhadap valuta asing.
b. Revaluasi, yaitu kebijakan pemerintah untuk menaikkan nilai mata uangnya sendiri terhadap valuta asing.
2. Mekanisme Pasar
Pengaruh permintaan dan penawaran di pasar dapat mempengaruhi nilai mata uang menjadi menguat atau melemah.
3. Sistem Kurs Yang Dipakai
Ada dua sistem kurs valuta asing, yaitu:
a. kurs mengambang
kurs mengambang nilai mata uang tergantung pada mekanisme pasar yaitu berdasarkan permintaan dan penawaran.
b. Kurs tetap
Kurs tetap yaitu kurs valuta asing yang nilainya ditetapkan oleh pemerintah.
4. Jumlah Uang Yang Beredar
Semakin banyak uang yang beredar dimasyarakat maka akan semakin lemah nilai kurs uang tersebut terhadap valuta asing, sebaliknya semakin sedikit uang yang beredar di masyarakat maka nilai mata uang tersebut akan semakin kuat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar